Insiden tragis menimpa seorang anggota kepolisian saat berusaha membubarkan aksi tawuran antar kelompok pemuda di kawasan Mardika, Kota Ambon, Maluku, pada hari Kamis, 9 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIT. Briptu Risky, anggota Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, mengalami luka serius akibat sabetan parang yang dilayangkan oleh salah seorang pelaku tawuran.
Kejadian bermula ketika dua kelompok pemuda dari berbeda kelurahan terlibat bentrok di area terminal Mardika. Aksi saling lempar batu dan benda tumpul lainnya dengan cepat meningkat menjadi perkelahian fisik. Mendapatkan laporan mengenai adanya keributan tersebut, sejumlah personel kepolisian dari Polresta Ambon segera diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan situasi dan membubarkan massa yang terlibat tawuran.
Dalam upaya membubarkan massa yang beringas, Briptu Risky tanpa diduga diserang oleh seorang pemuda yang membawa senjata tajam jenis parang. Akibat sabetan parang tersebut, Briptu Risky mengalami luka di bagian lengan kirinya. Rekan-rekan Briptu Risky yang melihat kejadian itu segera mengamankan pelaku dan memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol. Arthur Sitinjak, S.I.K., saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. “Benar, salah satu anggota kami terluka akibat sabetan parang saat bertugas membubarkan tawuran. Saat ini, anggota kami sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon,” ujar Kombes Pol. Arthur Sitinjak pada Jumat (10/5/2025) pagi.
Lebih lanjut, Kombes Pol. Arthur Sitinjak menegaskan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah pelaku tawuran beserta barang bukti berupa senjata tajam dan benda-benda lain yang digunakan dalam perkelahian tersebut. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif tawuran dan menangkap pelaku utama yang melakukan sabetan parang terhadap anggotanya.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan seperti ini. Para pelaku akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kapolresta Ambon. Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan pemerintah Kota Ambon dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyelesaikan setiap permasalahan tanpa melibatkan kekerasan.