Kenyamanan dan keamanan adalah dua faktor fundamental yang dicari setiap wisatawan saat mengunjungi suatu destinasi. Di Indonesia, peran Polisi Pariwisata dalam menjaga ketertiban destinasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya indah tetapi juga aman dan kondusif. Fungsi mereka melampaui sekadar penegakan hukum; mereka adalah pilar yang menopang citra positif pariwisata Indonesia, memastikan pengunjung dapat menikmati pengalaman mereka tanpa kekhawatiran.
Fungsi utama Polisi Pariwisata dalam menjaga ketertiban destinasi dimulai dari kehadiran fisik yang proaktif. Mereka rutin berpatroli di titik-titik keramaian wisatawan, seperti area pantai, pusat perbelanjaan, tempat bersejarah, dan area transportasi umum. Kehadiran seragam yang terlihat ini berfungsi sebagai pencegah kejahatan, mengurangi potensi terjadinya tindak kriminal seperti pencopetan, penipuan, atau praktik percaloan yang merugikan wisatawan. Pada Jumat, 7 Juni 2024, pukul 11.00 pagi, di sebuah kawasan wisata di Indonesia, petugas Polisi Pariwisata berhasil menghentikan upaya penipuan yang melibatkan penawaran jasa tur ilegal kepada wisatawan.
Selain patroli, Polisi Pariwisata juga memiliki peran penting dalam edukasi dan sosialisasi. Mereka sering memberikan informasi dan peringatan kepada wisatawan mengenai potensi risiko atau kebiasaan lokal yang perlu dihormati. Hal ini membantu wisatawan untuk lebih waspada dan menghindari situasi yang tidak diinginkan. Mereka juga menjadi penghubung antara wisatawan dan komunitas lokal, membantu menyelesaikan kesalahpahaman atau konflik kecil yang mungkin timbul.
Aspek penting lainnya dari menjaga ketertiban destinasi adalah penanganan insiden. Apabila terjadi masalah, baik itu kehilangan barang, kecelakaan, atau laporan kejahatan, Polisi Pariwisata adalah pihak pertama yang akan dihubungi. Mereka terlatih untuk memberikan respons cepat, melakukan tindakan awal di tempat kejadian, dan berkoordinasi dengan unit kepolisian lain jika diperlukan investigasi lebih lanjut. Respons yang efisien ini sangat penting untuk membangun kepercayaan wisatawan terhadap keamanan destinasi. Contohnya, pada hari Minggu, 2 Juni 2024, Polisi Pariwisata sigap membantu seorang wisatawan asing yang kehilangan dompetnya di sebuah mal, dan membimbing proses pelaporan ke kepolisian setempat.
Dengan demikian, Polisi Pariwisata adalah elemen vital dalam menjaga ketertiban destinasi. Melalui patroli aktif, edukasi, dan penanganan insiden yang efektif, mereka secara konsisten berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua pengunjung. Lingkungan yang tertib dan aman adalah daya tarik utama yang akan mendorong wisatawan untuk kembali dan merekomendasikan Indonesia kepada orang lain.