Mengenal Pangkat Dalam Kepolisian: Brigadir Polisi Dua Mengawasi Tamtama
Dalam struktur hierarki pangkat kepolisian Republik Indonesia, Brigadir Polisi Dua (Bripda) merupakan pangkat awal dalam golongan Bintara. Posisi ini menandai transisi dari pelaksana lapangan menjadi pengawas dan pemimpin di tingkat operasional, khususnya dalam mengawasi dan membimbing personel dari golongan Tamtama. Bripda menjadi jembatan penting antara pangkat dasar dan jenjang kepemimpinan yang lebih tinggi.
Bripda adalah pangkat terendah dalam golongan Bintara Polri. Lambang pangkat Bripda adalah satu segitiga emas bersudut tumpul, yang secara visual membedakannya dari golongan Tamtama yang berlambang garis miring merah. Untuk mencapai pangkat ini, seseorang umumnya harus menempuh pendidikan formal di Sekolah Polisi Negara (SPN) atau lembaga pendidikan Bintara Polri lainnya, yang biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga satu tahun, dengan kurikulum yang lebih komprehensif dibandingkan pendidikan Tamtama. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan dan dilantik, mereka siap mengemban tugas dengan kewenangan serta tanggung jawab yang lebih besar.
Tugas utama seorang Bripda sangat fokus pada aspek pengawasan dan pengarahan pelaksanaan tugas Tamtama di lapangan. Mereka sering kali berperan sebagai pemimpin tim patroli kecil, komandan regu dalam kegiatan pengamanan suatu lokasi, atau penanggung jawab di pos penjagaan tertentu. Sebagai contoh, seorang Bripda mungkin ditugaskan untuk memimpin empat orang Bharaka dalam sebuah operasi penertiban lalu lintas di area padat penduduk pada hari Kamis, 25 April 2024, pagi hari, memastikan bahwa setiap prosedur operasional standar dijalankan dengan benar dan efektif. Selain itu, mereka juga bertugas untuk membuat laporan awal kejadian, melakukan pendataan dasar, dan memberikan bimbingan teknis serta moral kepada personel junior di bawah pengawasannya.
Jenjang karier setelah Bripda adalah Brigadir Polisi Satu (Briptu), Brigadir Polisi (Brigpol), Brigadir Polisi Kepala (Bripka), Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda), dan Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu). Kenaikan pangkat kepolisian ini tidak hanya didasarkan pada masa dinas semata, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh prestasi, dedikasi, serta pendidikan dan pelatihan lanjutan yang berhasil ditempuh oleh personel. Setiap kenaikan pangkat secara signifikan membawa serta peningkatan kewenangan dan tanggung jawab yang semakin besar dalam struktur organisasi Polri.
Sebagai salah satu pangkat kepolisian di garis depan yang mengemban tugas pengawasan dan kepemimpinan awal, peran Bripda sangat krusial dalam menjaga disiplin, efektivitas, dan profesionalisme pelaksanaan tugas di lapangan. Mereka adalah contoh dan mentor bagi Tamtama, sekaligus penghubung yang vital dalam rantai komando dari perwira ke pelaksana. Profesionalisme, integritas, dan kemampuan kepemimpinan seorang Bripda secara langsung berkontribusi pada tercapainya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah hukum Indonesia.