Hari: 12 Mei 2025

Pencurian di Jembrana Berujung Penembakan Residivis Curanmor oleh Polisi

Pencurian di Jembrana Berujung Penembakan Residivis Curanmor oleh Polisi

Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang dilakukan seorang residivis di wilayah hukum Polres Jembrana berakhir dengan tindakan tegas kepolisian. Tersangka, yang diketahui berinisial Komang S (35), ditembak oleh petugas saat berusaha melakukan pencurian di sebuah rumah di Banjar Adat Delod Berawah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 7 Mei 2025, sekitar pukul 03.30 WITA.

Menurut keterangan Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gede Juliana, S.I.K., M.H., penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi kejadian. Tim Opsnal Satreskrim Polres Jembrana yang dipimpin oleh Iptu Komang Merta langsung bergerak cepat menuju lokasi. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), petugas mendapati tersangka sedang berusaha membobol kunci sepeda motor yang terparkir di halaman rumah korban.

“Saat akan dilakukan penangkapan, tersangka melakukan perlawanan aktif dan berusaha melarikan diri. Petugas terpaksa mengambil tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka menggunakan tembakan terarah pada bagian kaki,” jelas AKBP I Dewa Gede Juliana dalam konferensi pers di Mapolres Jembrana pada hari yang sama. Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan bahwa tersangka merupakan residivis kasus curanmor yang sudah berulang kali keluar masuk penjara. “Dari catatan kepolisian, tersangka ini sudah terlibat dalam beberapa kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah Jembrana dan sekitarnya,” imbuhnya.

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain kunci लेटर T yang digunakan untuk melakukan pencurian, satu unit sepeda motor yang menjadi target pencurian, serta senjata tajam jenis badik yang dibawa oleh tersangka. Korban dari aksi percobaan pencurian ini, yang diketahui bernama Wayan Agus (42), telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Wayan Agus mengaku tidak mengenali pelaku dan berterima kasih atas kesigapan aparat kepolisian.

Saat ini, tersangka Komang S sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara akibat luka tembak yang dideritanya. Setelah kondisinya membaik, tersangka akan segera menjalani proses hukum lebih lanjut. AKBP I Dewa Gede Juliana mengimbau kepada masyarakat Jembrana untuk selalu waspada dan meningkatkan keamanan lingkungan guna mencegah terjadinya tindak kriminalitas. Pihak kepolisian juga akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Jembrana.

Isu Judi Sabung Ayam di Lokasi Polisi Tewas, TNI Beri Tanggapan

Isu Judi Sabung Ayam di Lokasi Polisi Tewas, TNI Beri Tanggapan

Kabupaten Yalimo – Tewasnya tiga anggota kepolisian di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, berbuntut pada isu lain yang tak kalah menarik perhatian publik. Beredar kabar mengenai adanya dugaan setoran dari praktik judi sabung ayam di lokasi kejadian. Menanggapi isu yang berkembang ini, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang turut membantu proses evakuasi jenazah memberikan tanggapannya.

Meskipun fokus utama saat ini adalah proses evakuasi ketiga jenazah anggota Polri yang menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), isu mengenai aktivitas ilegal di sekitarnya menjadi perhatian. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa lokasi penyerangan diduga kuat menjadi tempat praktik judi sabung ayam, dan bahkan ada indikasi setoran dana dari aktivitas ilegal tersebut kepada pihak-pihak tertentu.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih fokus pada upaya evakuasi para korban. TNI belum dapat memberikan komentar lebih lanjut terkait isu dugaan setoran judi sabung ayam tersebut. “Saat ini kami masih fokus pada proses evakuasi. Biarkan kami menyelesaikan tugas ini terlebih dahulu,” ujar Letkol Inf Candra Kurniawan saat dikonfirmasi pada Selasa (25/3/2025).

Meskipun demikian, TNI tidak menutup kemungkinan akan adanya penyelidikan lebih lanjut terkait isu ini setelah proses evakuasi selesai. Keterlibatan aparat keamanan dalam praktik ilegal seperti judi sabung ayam tentu akan mencoreng nama baik institusi dan merusak kepercayaan masyarakat.

Isu ini menambah duka dan keprihatinan atas insiden yang menewaskan tiga anggota Polri tersebut. Masyarakat menanti tindakan tegas dari aparat gabungan, baik TNI maupun Polri, untuk tidak hanya menangani kasus penyerangan, tetapi juga memberantas segala bentuk aktivitas ilegal di wilayah Papua Pegunungan, termasuk dugaan praktik judi sabung ayam.

Pihak kepolisian sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait isu dugaan setoran sabung ayam ini. Namun, publik berharap agar kebenaran dapat segera terungkap, dan jika terbukti adanya keterlibatan oknum aparat, tindakan hukum yang tegas harus diambil demi menjaga integritas institusi negara di Papua Pegunungan.